29 Juli 2009

SENDIRI

Ketika hujan tak lagi turun
Panas terik terasa menyengat
aku biarkan kulitku terbakar terik mentari
kubiarkan peluh ini mengucur di tubuhku

Jika gundah hati tak lagi bisa kutupi
jika gelisah hati tak lagi ku hibur
aku terdiam seribu kata
bibirku membisu tak berucap

Biarlah aku tetap tegak berdiri
sampai aku temukan arah langkah kakiku
sekalipun kaki ini terseok kesakitan
sekalipun hati ini berdarah dan bernanah

Jiwaku tak kan surut dan terhenti
aku yakin dengan keteguhan hatiku
aku tetap melaju diantara kerikil tajam
aku tetap berjalan walau dihadang rintangan

Aku kan tetap bertahan
walau dengan menahan rasa sakit dan terluka
aku kan berjuang demi hidupku
aku tak takut mati di tengah perjalananku

sendiri tanpa siapa-siapa
walaupun ada belahan jiwaku bersamaku
tapi tangan ini tak mampu menggapainya
aku masih saja merasa sendiri

Aku bagai berjalan diantara lautan pasir yang tandus
diantara gurun kering yang tandus
yang kutemui hanya kaktus yang berduri
hanya bongkahan batu yang membisu

Tak mengapa bagiku inilah jalan yang kutempuhi
kesendirianku tak kan membunuh asaku
ketidakberdayaanku tak menyurutkan keteguhanku
walau aku bersahabat dengan luka dan derita

Aku harus sampai di tujuan akhir hidupku
aku tak boleh menyerah kalah
kesendirianku tak mematahkan api asa di hati
aku tempuhi dengan kesabaranku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar