Puisiku adalah senandung hatiku. Hati tidak berdusta, hati mengatakan apa adanya, bila hati tak mengerti, dia akan diam dan tak berjanji.
12 September 2009
Malam seribu Bulan
hamba masih berjumpa bulan yang suci
bulan yang penuh magfiroh dan kemuliaan
bulan ramadhan yang penuh ampunan
Ya Rabb...
ampuni hamba yang penuh dosa dan nista
hamba bersujud padaMu
memohon hidayah dan inayahMu
memohon keringanan hukuman atas segala dosa
Kini sepuluh malam terakhir....
bulan suci ramadhan
hamba memohon bertemu malam Lailatul Qadar
tapi semua itu atas kuasa dan kehendakMu Ya Allah
segala tabir Mu hanya engkau yang Maha Tahu
rahasia hari yang mana yang Engkau tetapkan
tak ada satupun dari umatmu yang tahu
hanya pilihanMu Ya Allah yang dapat melihat dan merasakan
keindahan,kemuliaan,kesucian,keagungan malam seribu bulan
merka yang kau tentukan,mereka yang kau pilih
atas kehendak dan izin Mu
dan dari pada mereka juga tiada yang tahu
bahwa mereka adalah pilihanMu Ya Rabb
hamba mohon ampunanMu Ya Allah
hamba mohon berkanlah kekuatan untuk tetap iman
menjadi hambamu yang ahli ibadah
tunjukanlah jalan yang Engkau Ridhoi
Allahuma Amin....
Subhanallah Walhamdulillah
Walailahailallah Wallahu akbar
Walahaula wlla huawata Ilabilahil Aliyil Adhim.....
kerinduaku pada sang Khalik
bentangan hari yang kian bergulir
tak bisa ku halau...
indahnya ramadhan
yang penuh hikmah dan kemuliaan...
menyatukan jiwa dan hatiku
untuk mengupas rinduku
pada sang khalik
dan juga rinduku padamu...
tak kuasa dan tak ada daya
untuk menahan segala rasa...
yang berkecamuk
untuk berhenti menggoreskan isi hatiku,
Ya Robb maafkanlah,
ampunilah segala kenistaan diri ini,
lindungilah semua orang yang kusayang
dan yang menyayangiku
UNGKAPAN HATIKU
bentangan hari yang kian bergulir
tak bisa ku halau...
indahnya ramadhan
yang penuh hikmah dan kemuliaan...
menyatukan jiwa dan hatiku
untuk mengupas rinduku
pada sang khalik
dan juga rinduku padamu...
tak kuasa dan tak ada daya
untuk menahan segala rasa...
yang berkecamuk
untuk berhenti menggoreskan isi hatiku,
Ya Robb maafkanlah,
ampunilah segala kenistaan diri ini,
lindungilah semua orang yang kusayang
dan yang menyayangiku
09 September 2009
kita tak kan tau
kita takkan tau kapan cinta kan datang...
yang kita bisa tau kapan cinta kan pergi....
karena cinta sering datang meski tak diundang....
bahkan dengan segenap kedahsyatan yang cinta miliki...
hingga kita terbuai dengan datangnya cinta yang maha dahsyat.....
hingga tak kuasa menolak...
bukan karena cinta itu anugerah hingga bisa datang dan pergi seenaknya....
bukan juga karena cinta itu hadiah hingga bisa diterima dan ditolak sebebasnya...
biarlah cinta yang menjawab semua....
RASHID (Rasaku Sudah Hilang Didasar samudra)
karena aku tidak ingin kebenciaku ini kan kubawa mati
aku ingin menghilangkan semua ingantanku tentang dirimu
karena aku tak ingin terbelenggu benci yang tak berujung
rasa ini sudah hilang setelah kutahu watak asli dari pribadimu
rasa ini sirna di telan bumi yang berputar mengiringi waktu
aku ingin menutupi dengan tinta hitam yang tebal
bahwa namamu tak pernah kukenang lagi dikemudian hari
rasa ini telah punah dan musnah
aku pendam didasar samudra yang dalam
segala tentangmu tak kan lagi teringat
selamanya aku kan terlupaka oleh apapun yang kau katakan
RASHAD (rasa yang dahsyat)
rasa yang kau punya...
kan tetap terjaga...
segenap asa di jiwa...biarkan merangkai setiap rasa yang ada
rengkuhlah apa yang sanggup kau rengkuh...
raihlah apa yang dapat kau raih...
biarkan asa merona di setiap bilik jiwa...
dampingi kemanapun asa pergi...biarkan asa menari sepuas hati...
kelak kau kan tau apa arti semua asa-asamu...
tanpa asa semua tak berasa......
tanpa asa seakan mati rasa...
Rasa yang Dahsyat
senyuman yang kau taburkan dengan seribu rasa kemunafikan
melilit setiap insan yang bisa kau permainkan dengan lemah gemulai
balutan keindahan yang mengemasmu penuh dengan kepalsuan
senyuman yang memikat menyakinkan hati yang kau jerat
rasa yang dahsyat yang kau ciptakan untuk rasa kecewa
kau siapkan benih luka untuk kau taburkan di setiap hati
hatimu yang terdiri banyak sisi penuh kesemuan
akankah kau terus menari di ujung hati yang kau lukai walau sesaat
SESAL KU YANG TAK BERUJUNG
aku sesali rasaku dan persaanku yang yang hancurkan
aku sesali waktu yang yang mempertemukanku denganmu
aku sesali aku penah mengenal dirimu
aku sesali aku sesali saku sesali
dan aku akan terus menyesali
hatimu,mulutmu,ucapanmu hanyalah sebuah
kepalsuan,kebohongan,kesemuan
aku kan terus mengukir sesalku yang tak berujung....
aku kan terus menyesali waktuku mengenalmu...
kau adalah teman yang mempermainkan hatiku...
kau adalah bagian dari penyesalanku yang tak berujung...
RASHAD (rasa yang dahsyat)
perlahan kau sirami benih yang kau taburkan
tumbuh bersemi tapi hanya sesaat
ketika terik mentari membakar
kini layu dan mati
kau taburkan rasa
kau tanamkan rasa
kau matikan rasa
dan kau hancurkan rasa
kau bermain dengan rasa
kau memutar balikan rasa
kau sungguh tak punya perasaan
karena hobimu untuk permainkan rasa
kini kutahu...
dan biarlah waktu yang berlalu
membawamu lenyap dari ingatanku
dan kuanggap kau adalah rasa yang tak pernah ada
suatu ketika kan tiba waktunya
kau akan di hancurkan oleh rasa
rasa yang telah kau permainkan
rasa yang akan menghancurkan rasamu
untaian kata
berawal dari apa yang kau awali
berakhir dari apa yang kau akhiri
ingatlah apa yang sudah kau perbuat
ingatlah.....
berapa banyak orang kau sakiti,
berapa banyak orang yang kau lukai,
melalui ucapanmu dan perbuatanmu,
berapa banyak orang yang kau kecewakan,
tak perlu jangan kau ingat...
kapan kau menolong orang
siapa saja yang pernah kau tolong
dan apa yang kau perbuat untuk menolong orang
sekarang saatnya...
berbenah diri
berbuatlah kebaikan seakan esok kau akan mati
anggap saja kita ini hidup sebentar mampir minum
dan kita harus lakukan segala kebaikan
dari bangun tidur
hingga mau tidur...
untukmu semua sahabatku...
untaian ini untuk aku dan kalian....
semoga kita bukan golongan orang yang merugi...
Amin..AKU
aku menghadang waktu untuk berhenti tepat di depanku
aku merayunya untuk berpihak padaku
aku berhenti menatap kekosongan jiwaku
aku menyusun langkah baru dengan asa yang menggebu
aku rangkul kekalahan menuju kemenangan
aku rangkul kepedihan menuju kebahagiaan
aku rangkul temaram menuju terang benderang
aku rangkul jiwaku dengan segenap kekuatanku
aku melangkah dengan pasti dan berani
aku tinggalkan belenggu mimpi yan tak terbeli
aku ingin tersenyum tanpa harus menangis
dan aku ingin jadi diri sendiri dengan kejujuran
aku ingin terbang bebas menuju cakrawala jingga
mengepakkan sayapku...untuk menggenggam asaku
08 September 2009
ELEGI PAGI
membangunkan aku dari nyenyak tidur
dan bermimpi indah tentang mu....
aku tersenyum menyambut pagi
yang segera pergi karena sang surya
mulai datang dari ufuk timur
mengantar hari melewati dentingan waktu
yang berlari menggapai asa di pusara jiwa
yang tak kan surut walau hari telaj temaram....
kutitipkan sebongkah rindu padamu
melalui angin yang bertiup melambai dedaunan....