02 November 2011

sajak seperti pucuk-pucuk teh

seperti pucuk-pucuk teh
dihamparan dataran tinggi nan hijau
rasaku padamu menghijaukan dataran tinggi dan tebing jiwamu

seperti pucuk pucuk teh
yang setiap hari di makin dipetik makin tumbuh tunas baru
diantara pucuk pucuk dan ketiak daun teh
rasaku yang tercurah setiap hari kan selalu bersemi tunas baru
untuk selalu siap kau petik pada waktunya

dan seperti pucuk pucuk teh yang telah mengering terjemur terik
yang akan di kemas menjadi teh yang siap engkau nukmati
rasaku padamu akan ku seduh menjadi teh beraroma cinta di segelas waktumu

segelas teh manis hangat yang menemani pagimu hingga malammu
segelas teh yang menghangatkan jiwamu menyatu dalam pekatnya waktumu

seperti pucuk teh menghijaukan pelataran dataran tinggi
asri berseri mewangi menyejuki tiap hela nafasmu
seperti segelas teh hangat yang wangi menghangatkan hatimu di pagi dan malammu

seperti pucuk-pucuk teh
terbasahi rerintikan embun pagi
asri menyejuki hamparan pegunungan
rasaku padamu menyejuki hamparan pegunungan hatimu

seperti pucuk-pucuk teh yang bersemi
perpaduan warna hijau muda dan hijau tua yang indah
bak permadani di dataran tinggi terhampar sejuk terbasuh rintik embun setiap pagi

seperti itulah rasaku padamu yang selalu tumbuh bersemi
dan siap kau petik setiap waktu lalu tumbuh tunas baru
seperti pucuk-pucuk teh yang merindang
menghijaukan hamparan perbukitan

seperti itu rasaku padamu merindangi hatimu menyejuki jiwamu
 rasaku padamu seperti pucuk-pucuk teh


sajak pucuk teh,jakarta  27 oktober 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar