diam diam masih kukagumi
dirimu yang berdiri di beranda itu
...
ah, sayang...
engkau masih seperti dulu
mata lembutmu masih kukagumi
mata yang membuatku berpikir
tentang embun
tentang telaga jernih dikaki bukit
mata yang membuatku berpikir
Tuhan akan marah
jika aku menyakitinya
mata yang tak pernah menatap dengan marah
hanya cinta...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar