23 Desember 2010

SEPENGGAL KISAH NYATA

Tengah hari tadi...seorang ibu setengah baya,mengandeng dua anaknya,berjalan tertatih mengusap peluh dan air mata,menyusuri sepanjang pergudangan dan kawasan industri Miami,terlihat wajahnya yg kusut menahan lelah,perlahan si ibu menghampiri bos tempat kerjaku,dia tanyakan apakah suami saya bekerja didaerah sini?suamiku bernama agus rumah kami di purworejo jawa tengah,sambil menangis dia tunjukkan ktp dan foto suaminya berukuran 3x4,dia berkeluh sudah 7 bulan suamiku tdk pulang ke rumah,tdk ada kbr berita,apalagi dia krmkan biaya hdp dan biaya sekolah,terenyuh hatiku pilu mendengar suaranya yg parau bertutur,dia harus berhutang untuk ongkos ke jakarta naik kereta,kini dia menyusuri berbagai tempat mencari suami nya,tak kunjung dia temui,kedua anaknya terlihat diam dan wajahnya yg memelas,dgn tulus si bos memberi sejumlah uang dan 3 bungkus nasi,kusodorkan 3 sendok dan sebotol air mineral,terlihat lahap mereka makan,dan kemudian terlihat lbh segar dari sebelumya,lalu dia pamit stelah beberapa saat melepas lelah di mushola,dia khawatir suaminya berpaling ke wanita lain,7 bln tiada kbr berita,sedih dan perih kekota tak bertemu dgn belahan jiwa,sekeping luka ia bawa pulang ke desa,dan harus menelan pil pahit sendiri,oh Tuhan,lindungi dia dan anak2nya,berikanlah kekuatan hati dan ketabahan,dan Engkau buka kan hati suaminya agar kembali pulang?sejenak ku berfikir,kejam nya hidup ini,atau kejam nya pelaku hidup? Ya Rabb lindungilah smua para Ibu...pejuang bagi anak2nya! Smga kita bisa ambil hikmah atas kisah nyata ini... 23 des 2010

22 Desember 2010

Nyanyian Kidung Sunyi

Nyanyian Kidung Sunyi masih tersisa pilu dibalik kelambu hatiku,samar2 sdkt senyum menutupi kegalauanku,memang terlihat langit mendung,semendung hatiku yg berhenti bersenandung,

Nyanyian Kidung Sunyi

bom waktu meledak memporak porandakan jiwa,menghanguskan asaku tak tersisa,hanya puing dan bongkahan sesal menghujam!

Nyanyian Kidung Sunyi

Nyanyian Kidung Sunyi kala hati terbius oleh kerinduan,raga pun terdiam tersenyumpun enggan,asa tuk bersua mendera menjerat angan,

Nyanyian Kidung Sunyi Andai

rasa ini bisa kuwujudkan dlm nyata
butiran rasa ini kan menjulang keangkasa
andai rasa ini dpt terlihat warna
biru makin membiru membentang di mega jiwa
andai kubisa lukiskan tentang rasa ini
kan kulukis lebih indah dari pelangi
dan andai ku bisa mengukur rasaku pdmu
kupastikan lbh dalam dari laut biru,
andai...andai dan andai
apakah hanya sbatas angan?
Tak jua ku pahami?
Tak jua ku mengerti?

Nyanyian Kidung Sunyi

Kau kah itu yg berdiri d tepian hatiku? kau kah itu yg berdiri di sudut jiwaku? Datanglah! Genggam jiwaku,Rengkuh hatiku! aku menunggumu!

Nyanyian Kidung Sunyi

engkaukah itu? melongok ku dari balik pintu hatimu? Meski jauh namun aku tahu merasakan hadirmu! engkau kah itu derap jiwamu kurasakan menggema di sudut kalbuku? engkau itu ku tggu disini tuk enyahkan sembilu dari jiwaku

Nyanyian Kidung Sunyi

Kutanya pada angin yg bergemuruh : "wahai sang Bayu sediakah engkau bersahabat dgnku,slalu sampaikan salam rinduku setiap waktu,untuk dia jauh diujung samudra rasa? Katakan aku disini dgn sgenap ketulusan jiwa kesetiaan raga menjaga rasa in

Nyanyian Kidung Sunyi

Gemuruh hati keruh tersingkap dlm lembayung senja yg temaram,ratap hati telah karam tenggelam dlm sunyi yg kelam,gundahku adalah dirimu dlm bayangan semu menyelinap dijiwaku,gemulainya waktu bergulir menari nari diatas kepalaku,kusandarkan jiwaku yg lelah meniriskan peluh dlm kisah tanpa senyum meronaku,

Nyanyian Kidung Sunyi

beri aku sedikit waktu tuk menguraikan smua rasa dlm kepekatan jiwaku...meski tak kan raga menyatu namun hatiku tlah terpaut terikat mati dgn rasamu

Nyanyian Kidung Sunyi

ada untaian kata yg berkecamuk,memecah kebisuan malam,meradang jiwa sketika ,tak lg ada dendang syahdu, terpaku dalam pilu yg menusuk ku

Nyanyian Kidung Sunyi

kutanya malam "wahai malam dimana kau sembunyikan kepekatan jiwa dlm ego yg hampir membunuhku?"sang malam terdiam dlm hening,nyala lentera redup terhempas san bayu yg menggelita marah! Purnama tengah tersenyum memandang wajahku yg kusam dan lusuh

Nyanyian Kidung Sunyi

jiwaku terasa rapuh saat hati ku dicambuk oleh rasa yg mengebiri spanjang waktu,air mata berderai bak rintik hujan yg merinai,menghantarkan aku kepangkuan malam tanpa senyuman,compang campin terkoyak oleh tajam nya ego yg mengalahkan asa di atas pusara jiwa

Nyanyian Kidung Sunyi

angin yg bijaksana dlm sbuah nama yg indah... Wicaksono Bayu keadilan angin memberikan kpd smua kehidupan,tanpa memandang tiap2 makhluk di atas bumi di kolong langit,yg selalu hadirkan Embun Pagi,di penghujur faja

Nyanyian Kidung Sunyi

nampaknya mentari msh sembunyi di balik awan,dia enggan menghangatkan bumi,mgkn sdh kompromi dgn sang awan yg akan menurunkan rinai hujan,tp biarlah...mentari tetat msh setia pd bumiku!

Nyanyian Kidung Sunyi

kukemasi serpihan sesal yg berjejal dlm gelembung waktu yg pecah bertubi tubi,meski lentera nyala redup cukup menerangi tatìh ku terseok susuri setapak,peluh mengucur membasahi busana ku yg lusuh dan kumuh terendam dlm lelahku,wajahku kusam tak bersenyum bgai ditampar kebisuan malam,adakah kegamangan kan sirna?

memanage hati

gumam hati siapa yg tahu,
gerutu muka sdh pasti org liat,
tatap sorot mata bahasa isyarat yg pnh kejujuran,
dari itu kdg kita sulit memenage hati
memilah harus bgmn bersikap dgn org lain,
jgn bawa2 suasana hati,

11 Desember 2010

jingga 2

jingga itu aku,kelu harap pelukmu,pilu nantikan dekapmu,jingga itu aku,setia menunggu trn hjn,basahi tandus jiwaku,jingga itu aku lenyapkan penat di ujung waktu,

jingga

jingga yg tak berkejora namun bercakrawala membentang dijiwa yg bergelora penuh pesona rasa yg merona,jingga itu aku dgn sgenap rasa yg kupunya,