31 Juli 2009

MENJAGA HATI

hatiku berdegup kencang
tatkala kau mengucapkan " I Love U"
seakan darah ini berhenti mengalir
jantung ini seakan berdesir

kau dongengkan aku tentang cinta
kau berikan aku seikat rasa
yang akan ku jaga hingga akhir waktu
tak kan lekang dan usang dan membeku

menatap hari penuh harap
menguntai doa yang terluap
tak kan ku tanggalkan selimut rindu
biarlah menghangatkan hatiku

tak kan ku biarkan hancur berkeping
tak kan ku biarkan layu dan kering
kan kusirami bunga cinta ini
agar selalu segar dan mewangi


SENANDUNG HATI

sang surya mulai pulang ke peraduannya
mengantarkan senja yang kian bergulir
rupanya dewi malam sudah mengintip
ingin datang bersama sang rembulan

indah suasana hatiku yang tersenyum
menatap cahaya rembulan nan cantik
sang angin menyanyikan aku tembang rindu
yang kutitipkan untuk sang kekasih hatiku

senyum ini pertanda aku bahagia
untuk sebutir rindu yang kian merekah
semoga sang waktu membawaku padamu
merajut hari biru antara kau dan aku

SEBUAH NAMA

untukmu sebuah nama
yang tak kan pernah kulupa
yang merubah mimpiku jadi nyata
yang menyalakan asa di jiwa

seakan burung pun berkicau merdu
menyanyikan senandung hatiku
dedaunan dan ranting menari gemulai
melihatku tersenyum bahagia terurai

seakan mereka tahu apa yang kurasa
bahagia terpancar dari kalbu jiwa
untuk sebuah nama yang kuukir di relung hati
kau berikan aku sebutir rasa penh arti

kau nyalakan asa ku yang hampir mati
kau tunjukkan aku arti cinta sejati
kau berikan aku sebuah rasa
yang lenyapkan sejuta dahaga

terimakasih cinta
untuk mu sebuah nama
yang tak kan pernah sirna
hingga diujung usia senja

30 Juli 2009

Jiwa

bertahun lamanya jiwa letih berkelana
menyusuri setapak kehidupan tiada bertepi
melangkahkan kaki dengan sejuta pengharapan
mencari arah yang tak sesat.....

sungai dan tebing kehidupan kulewati
gunung -gunung kekecewaan tlah ku daki
lautan harapan tlah ku sebrangi
meniti jembatan jiwa dan nurani

lorong waktu yang kian bergulir
mengukirkisah hidup pahit dan getir
tertawa menangis hampir tak ada beda
merajut mimpi diantara mimpi dan nyata

merankai doa dengan sejuta pengharapan
tertegun sejenak melepas kelelahan
mentari pagi setia menemani
jiwa ini untuk tetap tegar berjalan

MERATAP HARAP DALAM DOA

Menunduk lesu dalam keterpurukan
meratap dalam harap setiap sholat
mencari arti hidup yang hakiki
membayar janji yang terlupakan

Jika gulita hati tak kuusir
maka kalah diri sebelum perang
berbaur berkecamuk dalam jiwa
jika diri lupa membayar janji padaIlahi

Janji ketika melafalkan dua kalimat syahadat
janji ketika kita dicipta sebagai makhluk mulia
sholat dan doa yang terpanjat
meratap pengampunan atas segala dosa

Berharap bagun dari keterpurukan
jasmani dan rohani terkuatkan
menjalani kehidupan sebagai bekal dialam kekal
jangan terlena keindahan jangan lelap kenikmatan

cuci hati dan diri dari segala dengki
membasuh hati yang berkarat
mensucikan hati dan jiwa
yang besemayam dalam jasad....

Cinta Indonesia

Langkah demi langkah
merekah tiada terbantah
seiring semanat jiwa yang terpatri
bagai terbitnya sang mentari pagi

Sisingkan lengan rapatkan barisan
teruskan perjuangan pahlawan kemerdekaan
perang melawan kebodohan
perang melawan kemiskinan
perang melawan narkotika

bersatu kita teguh
bercerai kita runtuh
rawe rawe rantas
malang malang putung

janagn pernah padamkan
semangat juang 45
jangan kaku nodai wahai anak bangsa
kemerdekaan indonesia

kau bisa berjuang
dengan segudang prestasi
kau bisa berjuang dalam segala bidang
melawan kebodohan,kemiskinan,dan jauhi narkotika

semangat juang 45
jangan pernah mati walau diujung usia
api semangat jiwa
nyalakanlah jangan biarkan padam

berkibarlah merah putihku
diseluruh persada nusantara
wahai generasi penerus bangsa
jangan pernah letih dan menyerah

mencintai bumi pertiwi
tanah tumpah darah yang suci

29 Juli 2009

BERPACU DENGAN WAKTU

berhimpit dan berpacu dgn waktu

mengejar asa dgn segenap jiwa raga

walau terkedang letih mendera

tapi harus bangkit dan pantang menyerah pada keadaan...

akankah nyali ini sepanjang perjalanan

yg kutempuhi dlm kesendirianku

MATI

Tubuhku terbujur kaku
pucat,kaku dan bisu
Nyawaku tlah lepas dari ragaku
terbang melayang
memenuhi panggilan Ilahi
tubuhku di balut kafan putih
ada isak tangis orang-orang
yang menyayangi dan mencintaiku
mereka mengantar jasadku
ke alam kubur yang dijanjikan Alloh SWT
kini saatnya jasadku
dimasukkan liang lahat
dosa dan ibadahku
semasa hidupku
yang akan menemaniku
dalam kegelapan alam barzah
aku menunggu malaikat datang
ada sejuta kecemasan diriku
antara syurga dan neraka
dera siksa menjawab pertanyaan.

IBU

Seputih awan dilangit
sesejuk embun pagi
selembut sutra
setinggi langit biru
sedalam samudra
seluas lautan
begitulah kasihmu ibu
kepada diriku

aku anakmu
tak bisa membalasmu
smua yang kau berikan padaku
Ibu…
kasihmu sepanjang masa
tulus pengorbananmu
hingga akhir hayatmu

aku cinta padamu
aku sayang padamu
aku ingin bahagiakanmu Ibu
Terima kasih ibu…
ada dan tiada dirimu
kau selalu dalam hatiku



PERJALANAN

ketika malam merenda kesunyian

sang rembulan menyapa bintang-bintang

menyayikan syair syahdu

yang meredam kesepian




diujung malam yang temaram...

merajut kisah yang tak terbatas oleh keadaan

menyusuri lorong waktu yang kian bergulir

tuk menggapai asa yang tertunda...




asa yang tak lekang dimakan waktu...

terus melangkahkan kaki seiring degup jantung...

selama raga menyatu dalam jiwa tak usai harap menggenggam dunia........

kala butiran peluh menetes di pipi..




kedua tangan ini mengusap sambil bergumam dalam hati...

ku tak kan menghentikan langkahku

sampai aku menggenggam asaku...

aku lari menyusuri setapak kehidupan..

hampir tak berujung...




aku tak peduli aku terus berlari dan berlari...

mengejar mimpi yag tak terbeli...

merangkai mimpi jadi kenyataan...

semangatku terus terpatri dijiwaku hingga di batas akhir...

Rinduku yang kandas

Terkikis sudah rasanya
semua rindu yang kupendam dalam dada
kini pudar dan usang dimakan waktu
semua tentangmu pun bagai lenyap ditiup angin lalu

Untuk sebuah nama yang terukir dalam sanubari
walau rinduku tlah kandas kini
walau rasa dalam dada itu pelan pelan pergi
tapi aku tak kuasa menahan beban di hati

Rindu yang tak kunjung terobati
kini pelan pelan mati bersama rasa yang terpatri
terkubur bersama mimpi
Hilang sejuta asa hidup ini

Aku kehilanganmu
aku tak dapat merasakan kasihmu
aku tak lagi mendengar suaramu yang sejuk
aku tak mungkin lagi merasakan hangatnya kau peluk.

cerita cinta

tenggelam dalam cerita cinta
larut dalam senandung rindu
seindah bias cakrawala senja
semerdu kicau burung di pagi hari



cinta ini makin bersemi
makin hari makin berkembang
aku selalu menati
saat untuk bertemu dirimu sayang

SUARA JIWA

kegamangan jiwa yang terpatri

diantara reruntuhan kalbu dan nurani

meniti jembatan kehidupan yang hakiki

tak urung niatan tulus dalam hati


serpihan waktu yang menghujam jiwa

meluluh lantahkan kegetiran rasa di dada

meratap harap cemas di penghujung senja

menabur benih diladang asa yang tertunda


Tenggelamkan diri dalam senyap bahagia

Merangkul sunyi menelan kesepian di ujung waktu

Demi masa yang telah berlalu tiada batas

Keheningan hilangkan diri dari kesenyapan


Bergaung kegelisahan dan keresahan

Yang mengendap di dasar hati

Kini telah pergi seiring hadirmu

memberi warna indah hidupku

BOCAH MALANG

Sejenak langkah kaki terhenti
senja temaram menyapa mentari
pertanda siang beranjak pergi
malam pun datang menghampiri

bocah kecil tak berbaju itu
meraung menangis pilu
perutnya yang kosong dan perih
mengiba mengentuk nurani lirih

bocah kecil tak punya ayah dan ibu
sebatang kara mengais hidupnya yang sendu
sendiri meratapi nasibnya yang kurang beruntung
bagai kapal tak bernahkoda terapung

bocah kecil yang malang
tak kenal lelah menantang
segala rintang diterjang
mengejar asa yang membentang

LORONG WAKTU

Lorong waktu menghantar maut
alam tak lagi mau terpaut
petir kematian mulai menyambar
permadani kematian terhampar

Jendela jiwa terhenti terbuka
Makna nurani tak lagi berkata
Alam tak lagi bersahaja
karna manusia menutup mata

alam menangis mausia tertawa
alam merintih manusia menutup telinga
tapi jangan salahkan alam
bukan alam yang kejam

hati manusia tertutup kabut
mata manusia tertutup

ILALANG

Ilalang….
aku datang tuk mengadu
segala keluh kisahku
tapi sayang kau hanya mampu membisu
yang kutahu kau hanya bergoyang

Ilalang…
aku rindu ketenangan…
aku haus kedamaian…
Ilalang…
hanya kau yang mau mendengarku
walau kau tak mampu menjawabku

Ilalang…
haruskan aku terus menangis
haruskah aku terus meratapi
kehancuran hatiku
Ilalang…
tolonglah aku
lepaskanku dari jerat penyesalan

SATU PAKET

Sedih dan bahagia
menangis dan tertawa
adalah satu paket yang tak bisa terpisah
Bisa datang dan pergi silih berganti
bahkan bisa datang dan pergi bersamaan
Mata menangis mulut tertawa
sgala rasa berkecamuk dalam jiwa
jiwa menyatu dalam raga
mengabdi sepanjang umur kita dalam kisah hidup
satu episode saja
andai aku bisa mengatur
kapan aku tertawa bahagia
maka aku tak ingin menangis sedih
andai aku bisa mengatur
menangis bahagia
maka ku tak ingin menangis sedih.

DESEMBER KELABU

26 Desember 2004
Minggu kelabu,
Sumut dan Aceh Luluh Lantak
Bila Sang Khalik berkehendak
semu datang tak kan bisa terelak
Manusiapun tak mampu menolak

Tragedi Desember kelabu
acehku menangis sendu
sumutku merintih pilu
Duka aceh duka bangsaku
Duka sumut duka negriku
Duniapun turut berkabung pilu

Gempa dahsyat guncang asia
Tsunami yang dahsyat gulung smua yang ada
dahsyatnya tak bisa terucap dengan kata
tak terukir dalamnya duka
tak terlukis pedihnya luka
tak terbayang sgala nestapa

Ribuan Istri kehilangan suami tercinta
Ribuan Ibu kehilangan buah hatinya
ribuan orang kehilangan orang terkasihnya
ribuan anak terpisa dari ayah ibunya
ribuan suami kehilangan anak istrinya

kemana mereka harus mencarinya
kepada siapa mereka bertanya
sampai kapan berakhir semua derita
sampai kapan kepedihan ini sirna
Hanya Tuhan yang tahu segalanya

hujan air mata,jeritan hati yang luka
ceceran darah jiwa yang meronta
rintihan jiwa yang lara
tercekam dalam traoma
perih dan pedih trus mendera
berselimut derita dan nestapa

Ratus ribuan jenazah blm dikenal
terpaksa dibur masal
banyak yang tidak dikafani
sungguh menyayat hati

apa arti rumsah mewah
gedung megah
semua hancur rata dengan tanah
Kini serambi mekkah
tak lagi indah

suara getaran jiwa yang meronta
Isak tangis mengusap dada
ekspresi rintihan jiwa yang lara
tak tertahan dalamnya rasa

jutaan asa hanyut bersama tsunami
ratus ribuan nyawa melayang pergi
hancur luluh melebur mimpi
apalah daya kehendak Ilahi
tak usah sesali
ikhlaskan hati jalan ke surgawi

derajat, pangkat,
kedudukan harta dan benda
sua tiada artinya
Hanya Tuhan penolong umat manusia

hati yang gelisah
hati yang gundah
hati yang pasrah
hati yang sedih
serahkan semua pada Allah yang kuasa

Aceh dan sumut pilihan Tuhan
orang-orang yang di sayang Tuhan
Jangan pernah meyalahkan Tuhan
Jangan pernah menhardik Tuhan

Hatku tersayat,mataku berlinang air mata
terdengar suara isak tangis bocah kecil kehilangan ayah bunda
dadaku terasa sesak melihat semua terluka
tak ada yang bisa kuperbuat
kupanjatkan doa moga Tuhan beri kekuatan ketabahan dan kemudahan

Diantara reruntuhan puing kehancuran
diantara sejuta kepedihan
diantara isak tangis
diantara hidu dan mati
teguhkan hati dendangkan kalimat Ilahi
jangan henti berdoa
jangan bunuh asa di hati

acehku menangis
Indonesiaku berduka
Marilah kita pikul bersama
ringankan beban saudara kita

sisingkan lengan langkahkan kaki
Tanah rencong harus bangkit lagi
tak perlu berkecil hati
jangan menangis lagi
hilangkan duka lara hati
tersenyumlah aceh dan sumutku

Bencana inilah buktinya
Bahwa tuhan menyayangi kita
bencana ini adalah peringatan dari Nya
Bahwa kita harus selalu ingat padaNya

langit Bumi beserta isinya
adalah milik Tuhan Yang Maha Kuasa
dan semua akan kembali padaNya jua
Putaran roda kehidupan di kendalikan oleh Nya

Nyalakan lentera di hati
Dendangkan nyanyian penyejuk hati
sambut uluran tangan kami
yakinlah pasti kan berlalu badai ini

Tuhan Maha adil dan bijaksana
Menyayangi semua umatNya
memberi ujian dan cobaan tak pandang usia
tua muda miskin atau kaya

Maha Besar Tuhan Semesta Alam
Semua akan kembali pada Nya
Manusia yang sangat terbatas
tiada daya dan kuasa
semua titipan Nya
akan diambil kapan saja

Ya Tuhanku Yang Maha Agung
aku yakin Engkau sayang umatMu
Yang setia dan taat pada perintahMu
Semua adalah orang-orang pilihan Mu
mereka yang tabah
menang dalam ujian Mu
semua kembali padaMu
kini aku smakin yakin
akan kebesaranMu,keagunganMu,kekuasaanMu

Smoga semua umat manusia
smakin sadar dan berhenti berbuat dosa
insaf dan bertaubat segera
sebelum ajal tiba
sebelum maut datang menjemput

Serambi Mekkah kan kembali cerah
bumi rencongku kan kembali indah
kembali jaya mengejar asa
menggapai mimpi

tersenyumlah acehku
kan kurangkul dirimu
dunia juga tahu bahwa kau butuh uluran tangan
untuk memulihkan kondisimu
Ya Alloh berikan kekuatan



Puisi ini berjmlah 26 bait sesuai tgl kejadian
Jakarta ,10 Januari 2004
By : Ime at 11.00

AKU DAN DERITA

aku karib dengan derita
aku karib dengan nestapa
aku selalu berselimut duka
berpayungkan luka

andai mataku bisa menangis darah
mungkin itulah tangisan yang terparah
kan ku ukir di batu sejarah
kubiarkan langkah kakiku terayun tanpa arah

senja temaram
kini siang bergulir berganti malam
hatiku yang tlah padam
mata ini tak bisa juga ku pejam

aku mengerang ,menjerit sakit
aku merebah mencium tanah di atas bukit
aku pandangi kaki langit
tak jua ku toreh mimpi yang terkait

KOBARAN ASA

hidup yang berliku di ruang waktu
bagai metamorfosis yang kian berlalu
jika usia di makan waktu
sisa hidup jangan biarkan membeku

hidup yang penuh fatamorgana
tak usah silau dengan kemilau yang fana
bekali jiwa dengan keteguhan iman didada
tak usah ragu langkahkan kaki jangan terlena

gapai asa yang telah lepas dari genggaman
singsingkan lengan dengan kepastian
langkahkan kaki demi masa depan
kobaran semangat menyulut asa yang ada

seribu langkah menerjang badai dan gelombang
bunuh segera rasa ragu dan bimbang
jangan sesali masa lalu yang mengambang
kini saat nya pribadi berkembang

WANITA TUA

Wanita tua berjuang diujung asa
terlihat kusut keriput kulitnya
kerut didahinya betapa berat dipundak
terseok-seok,tertatih-tatih menyusuri setapak

tak terlintas esok hari
yang terpenting hari ini
demi sesuap nasi
membanting tulang dengan pasti

pipinya yang keriput
tak membuat harapannya surut
baju usang yang melekat
tak mebuat hati dan jiwanya pekat

jari - jemarinya sedikit keriput
tetap saja cekatan merajut
benang kehidupan yang masih tersisa
untuk memaknai sisa asa di ujung senja

wanita tua dengan segenggam harap
menerawang jauh badan bertiarap
senyum kecil sambil mengusap
butiran peluh menatap awan yang menguap

wanita tua dengan segudang asam garam
tak terasa letih dan lelah yang bergumam
segala rasa menyatu di ujung temaram
menunggu waktu memanggil mata terpejam